Minggu, 05 Januari 2014

Tugas Kelompok softskill

Tugas Etika Profesi Akuntansi
Tentang
Analisis Rasio Profitabilitas Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk


gn.jpg



Nama Anggota Kelompok 1 :
·       Birilakbar Ryanifian                       (21210423)
·       Chalida Fathia                                 (21210546)
·       Fahmi Danu Saputra                       (29210719)
·       Muhammad Alwan Al Badrani     (24210617)
·       Muhammad Naufal Adami            (24210771)


UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA

2013


Bab I
Pendahuluan

1.1       Profil Perusahaan
Perusahaan kami bernama PT. Unilever Indonesia Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2011, saham perseroan menempati peringkat keenam kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari 6000 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.
Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan. Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum dalam Prinsip Bisnis Kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor kami.
Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1,000 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 500 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa. Produk-produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya.
Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan dnegan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).
1.2       Alat analisis

Kami menitikberatkan pada kemampuan perusahaan mendapatkan laba jadi kami menggunakan sebuah analisis rasio, yaitu analisis rasio profitabilitas.

Rasio Profitasbilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatka laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri, 2008:304).
Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Rasio yang termasuk rasio profitabilitas antara lain:
1. Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009:18).

Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan (Syamsuddin, 2009:61).

Gross profit margin dihitung dengan formula:

GPM = (Penjualan – HPP) / Penjualan



2. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)

Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan.

Net profit margin dihitung dengan rumus:

NPM = Laba bersih setelah pajak / Penjualan
3. Return on Investment
Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Return on investment adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan (Syamsuddin, 2009:63).

Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva (Syafri, 2008:63).

Return on Investment dihitung dengan rumus:

ROI = Laba bersih setelah pajak / Total Aktiva
1.3       Tujuan Penulisan

Pada penulisan kami kali ini selaku pihak top management ingin menginformasikan keadaan keuangan perusahaan kami kepada semuanya selaku para investor yang mungkin ingin menanamkan modalnya di perusahaan kami. Kami akan memberikan data keuangan kami pada pembahasan melalui analisis rasio profitabilitas.


Bab II
Pembahasan

Pada halaman ini kami akan memberikan informasi perhitungan melalui analisis profitabilitas terhadap laporan keuangan perusahaan kami, dan data-datanya adalah sebagai berikut :

1.      Gross Profit Margin

2010    = ( 19.690.239 - 9.485.274 ) / 19.690.239      = 51,8 %
2011    = ( 23.469.218 - 11.462.805 ) / 23.469.218    = 51,2 %
2012    = ( 27.303.248 – 13.414.122 ) / 27.303.248   = 50,8 %

Menurut data diatas bahwa perusahaan kami dalam untung kotor selalu mengalami kenaikan namun dalam perhitungan GPM kami mengalami penurunan kecil setiap tahunnya.

2.      Net Profit Margin

2010    = 3.384.648 / 19.690.239        = 17,2 %
2011    = 4.164.304 / 23.469.218        = 17,7 %
2012    = 4.839.145 / 27.303.248        = 17,7 %

Menurut data diatas bahwa kemampuan perusahaan dalam NPM selalu mengalami kenaikan disetiap tahunnya.

3.      Return on Investment

2010    = 3.384.648 / 8.701.262          = 38,89 %
2011    = 4.164.304 / 10.482.312        = 39,72 %
2012    = 4.839.145 / 11.984.979        = 40,37 %

Menurut data diatas maka kita bisa lihat bahwa tingkat pengembalian investasi perusahaan kami selalu mengalami peningkatan disetiap tahunnya.


Bab III
Kesimpulan

Pada pembahasan kami diatas maka kami telah melakukan perhitungan laporan keuangan kami menggunakan analisis rasio profitabilitas. Menurut data diatas dalam perhitungan efesiensi produksi perusahaan sudah efisien dikarenakan terjadi kenaikan disetiap tahunnya. Pada Return on investment juga perusahaan kami selalu mengalami kenaikan disetiap tahunnya jadi bagi anda para investor ini merupakan indikator untuk kalian semua para investor dalam mempertimbangkan penanaman modal kepada perusahaan kami. Dengan terjadi kenaikan yang sangat signifikan dalam Return On Investment maka bagi kalian para investor ini merupakan investasi yang aman bagi kalian.


tugas kelompok softskill

Tugas Etika Profesi Akuntansi
Tentang
Analisis Rasio Profitabilitas Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk


Nama Anggota Kelompok 1 :
·       Birilakbar Ryanifian                       (21210423)
·       Chalida Fathia                                 (21210546)
·       Fahmi Danu Saputra                       (29210719)
·       Muhammad Alwan Al Badrani     (24210617)
·       Muhammad Naufal Adami            (24210771)


UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA

2013


Bab I
Pendahuluan

1.1       Profil Perusahaan
Perusahaan kami bernama PT. Unilever Indonesia Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2011, saham perseroan menempati peringkat keenam kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari 6000 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.
Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan. Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum dalam Prinsip Bisnis Kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor kami.
Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1,000 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 500 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa. Produk-produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya.
Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan dnegan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).
1.2       Alat analisis

Kami menitikberatkan pada kemampuan perusahaan mendapatkan laba jadi kami menggunakan sebuah analisis rasio, yaitu analisis rasio profitabilitas.

Rasio Profitasbilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatka laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri, 2008:304).
Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Rasio yang termasuk rasio profitabilitas antara lain:
1. Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009:18).

Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan (Syamsuddin, 2009:61).


Gross profit margin dihitung dengan formula:


GPM = (Penjualan – HPP) / Penjualan



2. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)

Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan.

Net profit margin dihitung dengan rumus:


NPM = Laba bersih setelah pajak / Penjualan

3. Return on Investment
Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Return on investment adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan (Syamsuddin, 2009:63).

Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva (Syafri, 2008:63).


Return on Investment dihitung dengan rumus:


ROI = Laba bersih setelah pajak / Total Aktiva
1.3       Tujuan Penulisan

Pada penulisan kami kali ini selaku pihak top management ingin menginformasikan keadaan keuangan perusahaan kami kepada semuanya selaku para investor yang mungkin ingin menanamkan modalnya di perusahaan kami. Kami akan memberikan data keuangan kami pada pembahasan melalui analisis rasio profitabilitas.


Bab II
Pembahasan

Pada halaman ini kami akan memberikan informasi perhitungan melalui analisis profitabilitas terhadap laporan keuangan perusahaan kami, dan data-datanya adalah sebagai berikut :

1.      Gross Profit Margin

2010    = ( 19.690.239 - 9.485.274 ) / 19.690.239      = 51,8 %
2011    = ( 23.469.218 - 11.462.805 ) / 23.469.218    = 51,2 %
2012    = ( 27.303.248 – 13.414.122 ) / 27.303.248   = 50,8 %

Menurut data diatas bahwa perusahaan kami dalam untung kotor selalu mengalami kenaikan namun dalam perhitungan GPM kami mengalami penurunan kecil setiap tahunnya.

2.      Net Profit Margin

2010    = 3.384.648 / 19.690.239        = 17,2 %
2011    = 4.164.304 / 23.469.218        = 17,7 %
2012    = 4.839.145 / 27.303.248        = 17,7 %

Menurut data diatas bahwa kemampuan perusahaan dalam NPM selalu mengalami kenaikan disetiap tahunnya.

3.      Return on Investment

2010    = 3.384.648 / 8.701.262          = 38,89 %
2011    = 4.164.304 / 10.482.312        = 39,72 %
2012    = 4.839.145 / 11.984.979        = 40,37 %

Menurut data diatas maka kita bisa lihat bahwa tingkat pengembalian investasi perusahaan kami selalu mengalami peningkatan disetiap tahunnya.


Bab III
Kesimpulan

Pada pembahasan kami diatas maka kami telah melakukan perhitungan laporan keuangan kami menggunakan analisis rasio profitabilitas. Menurut data diatas dalam perhitungan efesiensi produksi perusahaan sudah efisien dikarenakan terjadi kenaikan disetiap tahunnya. Pada Return on investment juga perusahaan kami selalu mengalami kenaikan disetiap tahunnya jadi bagi anda para investor ini merupakan indikator untuk kalian semua para investor dalam mempertimbangkan penanaman modal kepada perusahaan kami. Dengan terjadi kenaikan yang sangat signifikan dalam Return On Investment maka bagi kalian para investor ini merupakan investasi yang aman bagi kalian.